PERPUSTAKAANKU YANG TERBAIK
( Cikal Adelaide. V.A )
Perpustakaan sesungguhnya memainkan
peranan penting bagi terciptanya budaya bagi siswa. Perpustakaan merupakan
jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, dapat memberikan kontribusi
penting bagi terbukanya akses informasi, serta menyediakan data yang akurat
bagi proses pengambilan sumber-sumber refe-rensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Dan semua itu hanya bisa di dapatkan
dengan cara membaca. Oleh sebab
itulah perpustakaan sekolah hendaknya didesain sedemikian rupa supaya siswa
lebih senang berada di sana. Perpustakaan harus mampu memenuhi dahaga para
siswa yang haus akan ilmu pengetahuan dengan empat cara.
Pertama, menambah sarana dan prasarana
perpustakaan, seperti adanya fasilitas dan jaringan internet seperti wi-fi,
memperbanyak ruang diskusi, dan memperbaiki ruang bacaan. Jika hal ini di
wujudkan tentu akan menarik perhatian para siswa untuk berkunjung ke
perpustakaan.
Kedua, memberikan pelayanan yang baik,
ramah, dan bersahabat. Hal ini sangat penting mengingat para pengunjung adalah
siswa yang berpendidikan. Jadi jika ada pelayanan dari petugas yang kurang baik
dan kurang memuaskan tentu mereka akan protes dan kurang nyaman dalam
menggunakan fasilitas perpustakaan.
Ketiga, tersedianya koleksi buku yang
memadai. Koleksi bahan bacaan (buku atau literatur) merupakan komponen yang
paling penting bagi perpustakaan. Koleksi yang harus dimiliki oleh perpustakaan
minimal adalah, buku wajib bagi setiap bidang studi yang diajarkan dan
jumlahnya harus memadai.
Keempat, menciptakan iklim membaca di
sekolah. Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendorong siswa untuk rajin ke
perpustakaan. Hal itu bisa dilakukan, misalnya dengan cara guru memberikan
tugas membaca bagi siswanya.
Jika
perpustakaan dapat memberikan layanan yang baik dan menyediakan berbagai
literatur yang dibutuhkan, maka siswa akan banyak mendatangi perpustakaan.
Lingkungan yang demikian memang tidak bisa diciptakan sendiri oleh
perpustakaan, melainkan harus bekerja sama dengan seluruh warga sekolah.
Seperti halnya perpustakaan SDN Pondok
Labu 07 Pagi yang bernama GRAHA PUSTAKA dan berdiri sejak tahun 2009 di bulan
Januari. Yang mendirikan GRAHA PUSTAKA ini adalah Bapak Yayat Suryatman. Lalu
buku-buku yang ada di GRAHA PUSTAKA berasal dari sumbangan siswa, dan juga dari
uang kas perpustakaan, uang kas perpustakaan tersebut berasal dari denda-denda
siswa yang terlambat mengembalikan buku atau buku yang di pinjam telah Hilang.
Sikap murid-murid SDN Pondok Labu 07 Pagi Jika sedang membaca di dalam atau di
luar GRAHA PUSTAKA, sebagiannya adalah tertib dan sebagiannya pula hanyalah
main-main.
Kelas yang sering membaca adalah Kelas
1 sampai kelas 6, tetapi yang paling suka dan sering membaca adalah kelas 5. Lalu
hampir setiap hari GRAHA PUSTAKA ini Ramai atau banyak pengunjungnya. Jika
murid-murid SDN Pondok Labu 07 Pagi ingin membaca, bisa di dalam ruangan dan
juga bisa di depan atau di halaman GRAHA PUSTAKA tersebut.
Di setiap perpustakaan sekolah ada
peraturannya, sama seperti SDN Pondok Labu 07 Pagi yang perpustakaannya
memiliki peraturan yaitu, Jika ingin
meminjam buku atau pun membaca, murid harus mencatat nama, kelas, tanggal, dan
tanda tangan di sebuah buku, setelah itu cari buku yang ingin di baca atau di
pinjam di raknya, dan jika ingin meminjam buku hanya pergi ke Pustakawan, lalu
Pustakawan mencatat apa buku yang ingin di pinjam pada murid, dan tidak lupa
mencatat tanggal mengembalikannya, jika lewat dari tanggal mengembalikannya,
murid yang meminjam buku itu akan dikenakan denda dan jika buku itu hilang
murid itu harus mengganti bukunya atau membayar sesuai dengan harga buku itu
dibeli.
GRAHA PUSTAKA pernah mendapatkan juara
yaitu, juara 1 tingkat kota ditahun
2011, dan juara 1 tingkat provinsi ditahun 2012. Harapan Pustakawan SDN Pondok
Labu 07 Pagi, Ibu Indah adalah, Semoga koleksi buku-bukunya banyak,
pengunjungnya bertambah, yang ingin meminjam buku juga bertambah dan
pengunjungnya harus tertib dan tidak ramai.
Jadi kita tidak hanya membaca, tetapi
juga tahu apa inti dari buku yang kita baca tersebut.