Di antara kita, mungkin banyak yang ingin menulis di majalah dinding (mading) di sekolah atau di tempat kursus. Bahkan, mungkin ada yang ingin menulis di majalah kesayangan, misalnya di Bulletin DEWA RUCI. Namun, kadang masih bingung bagaimana cara mencari ide.
Hmm…sebenarnya ide tidak perlu dicari. Sebab,bila ingin menjadi jurnalis cilik , harus jeli melihat ide yang tersedia begitu banyak di sekitar kita. Tinggal kita jeli untuk memilih dan menuangkannya dalam tulisan. Nggak percaya? Coba saja amati, apa saja yang kita lihat saat dalam perjalanan ke sekolah maupun pulang sekolah. Misalnya, dalam perjalanan kita mengalami kemacetan, melihat ada pengemis cilik, melihat ada pengendara yang melanggar lalu-lintas, melihat polisi yang di tengah hujan deras tetap bertugas mengatur lalu-lintas, dan sebagainya.
Nah, semua peristiwa itu dapat menjadi ide untuk kita tulis. Misalnya tentang pengemis cilik. Coba amati, bagaimana cara dia meminta-minta? Seperti apa pakaiannya? Apakah penampilannya mengundang rasa iba? Banyakkah orang yang memberi? Adakah teman, saudara, atau orangtuanya di sekitar lokasi dia mengemis?
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita bisa menyusun sebuah kerangka tulisan. Atau, bila sempat, kita bisa mewawancari langsung pengemis cilik itu, lalu kita tulis menjadi profil atau berita.
Hmm…sekarang percaya kan, bahwa ide itu tersedia banyak di sekitar kita? Itu sebabnya bila kita ingin menjadi jurnalis cilik kita perlu selalu siap alat tulis dan handphone. Jadi, begitu mendapat ide, langsung kita catat sebelum lupa. Handphone juga dapat kita gunakan untuk merekam maupun memotret peristiwa yang hendak kita tulis.
Nah....gimana....berminat menjadi Jurnalis Cilik di SDN Pondok Labu 07...?