Jumat, 30 September 2016

Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak di Bidang Teknologi



Bulletin Online7 - Perkembangan pesat pada teknologi saat kini memang mempengaruhi kebiasaan dan pola hidup masyarakat. Apalagi pada anak – anak dan remaja saat ini yang mayoritas mereka memiliki handphone atau gadget, bahkan perkembangan teknologi semakin mencakup seluruh aspek kehidupan.
Di Negara kita, pengguna sebagian besar pengguna Internet para remaja. Internet digunakan remaja untuk mengakses berbagai situs yang berhubungan dengan pendidikan, hobi atau minat mereka sampai situs-situs jejaring sosial.
Berbagai jejaring social semakin berkembang dengan dukungan smartphone, penggunaannya menjadi semakin mudah dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, beberapa jejaring social yang terkenal seperti facebook, twitter, google+, dll.
Messenger seperti BlackBerry Messengger, WeChat, Line, dll. Hal itu membuat Interaksi sosial dan komunikasi yang biasanya dilakukan secara tatap muka, beralih pada pemanfaatan teknologi melalui jejaring social di dunia maya. Situasi ini menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan pada remaja, Sehingga menjadi kebiasaan remaja dalam berkomunikasi.
Beberapa dampak negative yang timbul akibat penyalahgunaan Internet pada remaja Meningkatnya kasus penculikan anak atau kasus pelarian anak di bawah umur yang masih berstatus pelajar yang berawal dari situs pertemanan atau jejaring social di internet.
Menurunnya sifat social remaja di masyarakat karena lebih suka berkomunikasi menggunakan jejaring social, Bahkan tak jarang remaja sampai tidak mengenal tetangga di lingkungan rumahnya..menurunnya moral remaja, anak menjadi berani pada orang tua, suka berkata-kata kasar dll. Hal tersebut merupakan akibat salah dalam bergaul di dunia maya, baik jejaring social maupun kecanduan permainan online.
Meningkatnya kasus pelecehan seksual di kalangan remaja dikarenakan penyalahgunaan Internet dengan membuka situs-situs berbau pornografi yang seharusnya tidak diperbolehkan. Meningkatnya Kejahatan Dunia Maya (Cyber Crime), berupa pencurian maupun pengrusakan data, penipuan, dll. Banyak diantara pelaku yang masih berstatus pelajar maupun mahasiswa.
Peran Orang Tua sangatlah penting agar para generasi penerus bangsa tidak terkena dampak negative yang ditimbulkan kemajuan teknologi, sebaliknya dengan pengawasan orang tua maka kemajuan teknologi akan membantu para remaja untuk meningkatkan kreativitas dan meraih prestasi. Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua agar anak terhindar dari dampak negative perkembangan teknologi seperti :
1.      Memberikan batasan-batasan waktu dalam menggunakan handphone, smartphone, computer, dll agar anak tidak menghabiskan waktu dengan alat-alat tersebut, karena hal itu akan memberikan dampak tidak baik bagi perkembangan anak.
2.      Mengajak anak untuk mengobrol santai dan memberikan arahan dan bimbingan, agar anak cenderung menggunakan internet dengan bijak dan tidak membuka situs-situs yang kurang bermanfaat.
3.      Menanamkan nilai-nilai moral dan keagamaan, sehingga anak memiliki benteng yang melindunginya dari hal-hal yang negative.
4.      Menanyakan kepada anak, apa saja yang telah dipelajari dari Internet. Serta sesekali mengecek history di browser tentang situs-situs yang biasa dikunjungi anak, dan bila perlu memasang software parental control baik di computer maupun smartphone.
5.      Jika menemukan perubahan perilaku buruk pada anak maupun hal-hal tidak menyenangkan lainnya, jangan terburu panik dan memarahinya. Ajak untuk jalan-jalan dan berdiskusi agar orang tua lebih tau apa yang diinginkan anaknya, serta memberikan contoh yang baik bagi anak.
6.      Dukung hobi anak jika menyangkut kegiatan-kegiatan positif seperti melukis, olahraga, berorganisasi dll, sehingga anak cenderung menghabisakan waktunya dengan hal-hal positif
Dengan contoh dan bimbingan baik yang diberikan orang tua dalam penggunaan teknologi. Anak, terutama remaja yang masih memiliki rasa keingintahuan akan hal-hal baru, menjadi lebih kearah positif.
Jangan sampai memberikan contoh buruk kepada anak dengan memarahi anak ketika melakukan sebuah kesalahan, selesaikan masalah dengan kepala dingin, ajak berdiskusi dengan menggunakan bahasa yang baik tanpa ada unsur menyalahkan atau memojokkan anak.
Demikianlah pentingnya bimbingan orang tua terhadap anak dalam penggunaan Teknologi. Semoga dengan pengawan dan bimbingan dari orang tua, kemajuan teknologi yang semakin pesat akan memberikan dampak yang baik kepada generasi penerus bangsa. [EM7-dari berbagai sumber]

Minggu, 14 Agustus 2016

Menjadi Jurnalis Cilik

Halloo…adik-adik…, bila ingin menjadi jurnalis atau wartawan, nggak perlu menunggu hingga dewasa. Kita bisa belajar menjadi jurnalis cilik mulai sekarang ini. Nah, salah satu tips menjadi jurnalis cilik adalah selalu siap alat tulis atau handphone .

Di antara kita, mungkin banyak yang ingin menulis di majalah dinding (mading) di sekolah atau di tempat kursus. Bahkan, mungkin ada yang ingin menulis di majalah kesayangan, misalnya di Bulletin DEWA RUCI. Namun, kadang masih bingung bagaimana cara mencari ide.
Hmm…sebenarnya ide tidak perlu dicari. Sebab,bila ingin menjadi jurnalis cilik , harus jeli melihat ide yang tersedia begitu banyak di sekitar kita. Tinggal kita jeli untuk memilih dan menuangkannya dalam tulisan. Nggak percaya? Coba saja amati, apa saja yang kita lihat saat dalam perjalanan ke sekolah maupun pulang sekolah. Misalnya, dalam perjalanan kita mengalami kemacetan, melihat ada pengemis cilik, melihat ada pengendara yang melanggar lalu-lintas, melihat polisi yang di tengah hujan deras tetap bertugas mengatur lalu-lintas, dan sebagainya.
 

Nah, semua peristiwa itu dapat menjadi ide untuk kita tulis. Misalnya tentang pengemis cilik. Coba amati, bagaimana cara dia meminta-minta? Seperti apa pakaiannya? Apakah penampilannya mengundang rasa iba? Banyakkah orang yang memberi? Adakah teman, saudara, atau orangtuanya di sekitar lokasi dia mengemis?
 

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita bisa menyusun sebuah kerangka tulisan. Atau, bila sempat, kita bisa mewawancari langsung pengemis cilik itu, lalu kita tulis menjadi profil atau berita.
Hmm…sekarang percaya kan, bahwa ide itu tersedia banyak di sekitar kita? Itu sebabnya bila kita ingin menjadi jurnalis cilik kita perlu selalu siap alat tulis dan handphone. Jadi, begitu mendapat ide, langsung kita catat sebelum lupa. Handphone juga dapat kita gunakan untuk merekam maupun memotret peristiwa yang hendak kita tulis.
 

Nah....gimana....berminat menjadi Jurnalis Cilik di SDN Pondok Labu 07...?

Rabu, 11 Mei 2016

AKREDITASI NASIONAL SDN PONDOK LABU 07 JAKARTA



Pelaksanaan Akreditasi Nasional di SDN Pondok Labu 07 Berjalan dengan Baik.
Dalam memenuhi kebutuhan Akreditasi Nasional SDN Pondok Labu 07 telah dilaksanakan Visitasi selama dua hari dari tgl. 9 s/d 10 Mei 2016. Kegiatan dilakukan melalui observasi lapangan, observasi kelas, dan wawancara dengan warga sekolah dalam rangka Verifikasi, serta Validasi terhadap data dan Informasi yang diberikan oleh sekolah melalui instrument akreditasi dan dilakukan oleh team asesor yaitu  Bpk. ABDUL SALAM  (Pengawas Seksi pendidikan Dasar Kecamatan Kalideres) dan Bpk. DRS. PIATOR HUTAPEA, MM (Sudin Pendidikan Jakarta Barat I).
Instrument-instrumen itu memiliki 8 standar diantaranya adalah :
      1. Standar Isi 
      2. Standar Proses
      3. Standar Sarana dan Prasarana
      4. Standar Pengelolaan
      5. Standar Pendidikan dan Tendik
      6.  Standar Penilaian
      7. Standar Kompetensi Kelulusan
      8. Standar Pembiayaan
Semoga dengan adanya kegiatan tersebut SDN Pondok Labu 07 mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.










Minggu, 31 Januari 2016

BulletinBudaya


Kebudayaan Nasional


Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:

Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya.” 


Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional” 

Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.

 
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional. 

Wujud kebudayaan daerah di Indonesia 
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:

Berikut adalah daftar rumah adat di Indonesia 


·         Aceh:
·         Sumatera Utara:
o Omo Sebua (Nias)
·         Sumatera Barat:
o Uma (Mentawai)
·         Riau:
·         Kepulauan Riau: Rumah Belah Bubung
·         Jambi:
·         Bangka Belitung: Rumah Rakit
·         Bengkulu: Rumah Bubungan Lima
·         Sumatera Selatan:
·         Lampung: Nuwo Sesat
·         Jakarta: Rumah Kebaya (Rumah Bapang) dan Rumah Gudang
·         Jawa Barat dan Banten: Rumah Kesepuhan
·         Yogyakarta: Bangsal Kencono
·         Jawa:
o Tanean Lanjhang (Madura)
·         Bali: Gapura Candi Bentar
·         Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka Samawa (Lombok)
·         Nusa Tenggara Timur:
o Lopo
·         Kalimantan Barat: Rumah Panjang
·         Kalimantan Selatan : Rumah Banjar
·         Kalimantan Tengah: Rumah Betang
·         Kalimantan Timur: Rumah Lamin
·         Kalimantan Utara: Rumah Baloy
·         Sulawesi Selatan:
o Bola Soba (Bugis Bone)
o Balla Lompoa (Makassar Gowa)
·         Sulawesi Barat: Tongkonan (Tana Toraja)
·         Sulawesi Tenggara:
·         Sulawesi Tengah: Souraja
·         Gorontalo:
·         Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
·         Maluku Utara: Sasadu
·         Papua: Honai
·         Papua Barat:
o Kambik (suku Moi)
o Rumsram (Biak)
o Jew (Asmat)
o Harit (Maybrat-Teminabuan)
Kun (suku-suku sekitar DAS Mamberamo-Sarmi)


Upacara Adat 
Upacara adat merupakan suatu bentuk tradisi yang bersifat turun-temurun yang dilaksanakan secara teratur dan tertib menurut adat kebiasaan masyarakat dalam bentuk suatu rangkaian aktivitas permohonan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Selain itu, upacara adat merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai universal, bernilai sakral, suci, religius, dilakukan secara turun-temurun serta menjadi kekayaan kebudayaan nasional.


Unsur-unsur dalam upacara adat meliputi: tempat upacara, waktu pelaksanaan, benda-benda/peralatan dan pelaku upacara yang meliputi pemimpin dan peserta upacara.


Jenis-jenis upacara adat di Indonesia antara lain: Upacara kelahiran, perkawinan, kematian, penguburan, pemujaan, pengukuhan kepala suku dan sebagainya.

 
Tarian 
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.


Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.

 
Lagu 
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname. 

Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku. 

Selain lagu daerah, Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan. Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman. @MuchChoiri_dari berbagai sumber